Gebyar Ramadhan & Pelantikan Pengurus: Menanamkan Amanah dan Cita-Cita Pesantren
Bagikan info ini

Gebyar Ramadhan adalah program unggulan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Matsaratul Huda yang diselenggarakan selama 15 hari penuh di bulan suci Ramadhan. Program ini diwajibkan bagi seluruh santri dan murid sekolah, di mana mereka harus bermukim di dalam lingkungan pesantren guna meningkatkan kualitas ibadah, menambah wawasan keislaman, serta mempererat kebersamaan dalam suasana spiritual yang khusyuk.

Kegiatan Gebyar Ramadhan dibuka secara resmi pada malam pertama Ramadhan dengan penuh khidmat, diiringi dengan berbagai acara yang menggugah semangat para santri untuk menjalani ibadah dengan lebih baik. Salah satu momen penting dalam rangkaian acara ini adalah pelantikan pengurus putra dan putri Pondok Pesantren Matsaratul Huda, sebagai bentuk regenerasi kepemimpinan dan tanggung jawab dalam mengelola kehidupan pesantren.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pondok Pesantren Matsaratul Huda, K. Mohammad Rofiqi Fadhali, S.Pd.I, menyampaikan pesan penuh motivasi kepada para pengurus yang baru dilantik. Beliau menghimbau agar seluruh pengurus senantiasa bersemangat dalam menjalankan amanah yang telah diberikan.

Beliau juga menekankan pentingnya komunikasi dan keterbukaan dalam mengemban tugas. “Jika ada kendala dalam menjalankan amanah, jangan ragu untuk curhat kepada atasan. Jangan dipendam sendiri, karena kepengurusan ini adalah kerja bersama, bukan individu,” ujarnya. Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa jabatan kepengurusan bukanlah kesempatan untuk melakukan pelanggaran atau menyalahgunakan wewenang, melainkan ladang ibadah dan pengabdian kepada pesantren.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Matsaratul Huda (YP3M), K. Abdul Wahid Mughni, dalam kesempatan yang sama, menegaskan bahwa para pengurus adalah tangan kanan kiai. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dan menjalankan roda organisasi di pesantren.

Beliau juga mengingatkan tentang cita-cita besar Pendiri Matsaratul Huda, KH. Achmad Syarqawi, yakni menjadikan para santri sebagai bagian dari orang-orang yang selamat, baik di dunia maupun di akhirat. “Menjadi santri bukan sekadar menuntut ilmu, tetapi juga bagaimana kita menata hidup agar berada di jalan yang diridai Allah,” tuturnya.

Lebih lanjut, K. Abdul Wahid menekankan bahwa para pengurus yang telah dilantik harus menancapkan cita-cita besar pendiri pesantren dalam sanubari mereka. “Jangan hanya menganggap kepengurusan sebagai tugas biasa, tetapi jadikan ini sebagai bagian dari perjuangan untuk mewujudkan visi besar KH. Achmad Syarqawi. Pegang teguh nilai-nilai yang telah beliau tanamkan agar pesantren ini terus berkembang dan melahirkan generasi yang selamat di dunia dan akhirat,” pesannya.

Dengan adanya Gebyar Ramadhan dan pelantikan kepengurusan yang baru ini, diharapkan pesantren semakin berkembang dan para santri bisa lebih maksimal dalam menuntut ilmu serta mengamalkan ajaran agama dengan baik. Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat ibadah, kepemimpinan, serta pengabdian kepada pesantren dan umat.[Alif-Reporter MMC] 


Bagikan info ini
Tags :
Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *